Efek Dopler
Fenomena: ketika kitamendekati sumber bunyimaka frekuensi yang terdengar akan lebih
keras. Sebaliknyajika kita menjauhi sumber bunyi maka frekuensi yang didengar
akan lebih kecil. Peristiwa ini pertama kali dipikirkan oleh fisikawan Austria
bernama Christian Johan Doppler (1803 – 1855). Dengan demikian peristiwa
seperti ini dikenal dengan efek Dopller.
Secara
umum, efek doppler dialami ketika ada gerak relatif antar sumber bunyi dan
pengamat. Jika cepat rambat bunyi diudara saat itu adalah v, kecepatan pengamat
vp dan kecepatan sumber bunyi vs dan frekuensi yang dipancarkan sumber adalah
fs, maka secara perhitungan frekuensi yang didengar oelh pengamat adalah:
fp =
frekuensi pendengar
fs = frekuensi sumber
v =
kecepatan bunyi di udara
vp = kecepatan pendengar
vs = kecepatan sumber
Perjanjian
Tanda:
Cara 1
vp + =
pendengar mendekati sumber
0 = pendengar
diam
- = pendengar menjauhi sumber
vs ( – ) = sumber mendekati pendengar
(+) = sumber menjauhi pendengar
(+) = sumber menjauhi pendengar
0
= sumber diam
Cara 2
Tentukan
arah P – S : arah Positif
Sumber
bunyi/ pendengar yang geraknya searah dengan arah P – S =
kecepatannya bertanda positif
Contoh:
Sebuah
kereta api bergerak mendekati stasiun dengan kecepatan sebesar 20 m/s.
Peluit kereta api yang memiliki frekuensi 2000 Hz dibunyikan. Bila cepat
rambat bunyi diudara 340 m/s, tentukan frekuensi yang didengar orang yang
berada didalam stasiun!
Kereta
(sumber
bunyi “S”) <——— ++ ———– Pengamat (P)
Dilihat
dari gerakannya, kita peroleh data:
vp =
0 karena pengamat sedang diam
vs bertanda
negatif karena arah geraknya berlawanan dengan arah dari P-S / mendekati
pendengar maka rumusnya kita tulis:
Well, this is the end
of the post.
Have a nice day
everyone J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar